SEJARAH DESA

Wanarata merupakan sebuah desa yang sekaligus dibentuk menjadi ikon dan simbol kepada dukuh disekitarnya, dan juga dibentuk menjadi pusat kelurahan desa. Sekitar tahun 1932 di desa ini masih menganut nasihat hindu, selanjutnya dengan datangnya Syeh Gribig, Mbah Nurul Salam, Mbah Soma, Mbah Gudang, Mbah Sirut, Mbah Anggrek mereka mengajarkan pengetahuan islam disekitar desa wanarata. Alhasil masih sedikit sekali yang memeluk agama islam didesa ini. Selanjutnya mereka melakukan siar dan membangun masjid di desa wanarata.

Wanarata adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan bantarbolang, kabupaten pemalang, propisi jawa tengah. lokasi wanarata terletak di pemalang bagian selatan yang termasuk dataran tinggi dan banyak pegunungan. kata wanarata itu sendiri berasal dari bahasa jawa yaitu kata wana yang artinya hutan dan rata artinya rata jadi wanarata berarti hutan datar.

Mayoritas penduduk desa wanarata adalah suku jawa dan sekitar 95% adalah orang asli wanarata,dan sisanya adalah suku sunda dan sedikit chinese.penduduk wanarata mayoritas berkerja di sektor pertanian,industri kecil,peternak,pegawai negri sipil atau swasta,dan pedagang yang didominasi oleh pendatang dari desa lain atau bahkan suku lain

Masuknya Islam

Sekitar sebelum tahun 1610 (diambil dari tahun riwayat Pangeran Agiyana Majalangu) di desa ini masih menganut ajaran hindu, dan sebagian besar lagi mereka memeluk agama nenek moyang. Memang sebelum agama islam masuk ke Indonesia, agama kepercayaan para raja-raja terdahulu adalah Hindu Budha. Jadi tidak mustahil bilamana kedua agama tersebut sangat mengakar di masyarakat. Namun berkat keislaman Raden Brawijaya V setelah masuk Islam oleh Raden Said atau Sunan Kali Jaga sebagian besar rakyat Majapahit akhirnya memeluk Islam.

Syekh Ageng Gribig atau Syekh Maulana Maghribi

Penyebaran Islam di wilayah Desa Wanarata tidak luput dari perjalanan Syekh Ageng Gribig/ Syekh Maulana Maghribi ke Gunung Slamet (Asal usul nama Gunung Slamet)

Konon di Negara Rum, bertahta seorang Pangeran bernama Syekh Maulana Maghribi berasal dari Turki dia adalah seorang ulama dan juga Keturunan Rosulullah/ Awaliyin. Pada waktu fajar menyingsing, setelah beliau melakukan kewajibannya selaku orang muslim, terlihatlah oleh beliau cahaya terang misterius bersinar disebelah timur menjulang tinggi di angkasa.

Terdorong oleh perasaan ingin mengetahui tempat darimana cahaya terang misterius itu datang dan makna dari cahaya terang tersebut, maka timbullah niat dan itikad yang kuat di dalam sanubarinya dan mencari tempat yang dimaksud. Seorang sahabatnya bernama Haji Datuk dipanggil dan diperintahkan supaya para hulubalang dan bala tentaranya menyiapkan armada dengan segala perlengkapannya untuk berlayar menuju kearah datangnya cahaya misterius tersebut. Maka,berangkatlah si Pangeran bersama-sama dengan sahabatnya itu 298 (dengan dua ratus sembilan puluh delapan) orang pengikutnya mengarungi samudera menuju kearah terlihatnya cahaya itu memancar selama 40 malam. Kemudian sampailah mereka di ujung timur sebuah pulau yang bernama dengan Pulau Jawa. Adapun tempat dimana mereka membuang sauh dewasa ini terkenal dengan nama Pantai Gresik.

Pada suatu waktu terlihat kembali cahaya terang yang sedang dicarinya itu disebelah barat dan mereka mengambil keputusan kembali karah barat dengan menempuh jalan di Laut Jawa di pantai Pemalang Jawa Tengah dimana mereka berlabuh sambil sekadar melepas lelah. Ditempat ini Syekh Maulana Maghribi meminta para armadanya untuk pulang ke negerinya, sedangkan Syekh Maulana Maghribi ditemani oleh Haji Datuk dan untuk sementara bermukim ditempat itu.

Setelah menyelesaikan misinya tersebut, akhirnya beliau menetap di Pemalang dan mensyiarkan agama Islam. Mengenai wafat dan makam beliu masih banyak versi, ada yang menyebutkan di daerah Baturaden Namun di Wanarata sendiri ada yang meyakini di Gunung Jenggiri atau lampeng kulon di temukan Makam beliau.

Mbah Kyai Nursalam

Mbah Kyai Nursalam adalah salah satu ulama pelopor syiar agama Islam di Desa Wanarata dan beliau juga merupakan waliyullah. Mbah Kyai Nursalam merupakan keturunan Syekh Ageng Gribig, dengan silsilah sebagai berikut: Mbah Kyai Nursalam -> Ki Radwan -> Nyi Saripah -> RK Samiyah -> Nyi Dram -> RK Srinah -> RK Makdum Kertajaya -> RK Daimah -> RK Nokidin Kertajaya -> RK Astra Jiwa -> RK Tanu Jiwa -> Ki Bagus Jiwa -> Pangeran Hagyana Atas Angin (Majalangu) -> Syekh Ageng Gribig (Syekh Maulana Maghribi).

Mbah Kyai Nursalam melanjutkan dakwah Kakeknya Syekh Maulana Maghribi, beliau berdakwah ditemani juga oleh Mbah Soma, Mbah Gudang, Mbah Sirut, Mbah Anggrek, Mbah Pandu. Walaupun tidak selalu mulus perjalanan dakwah beliau tapi dengan izin Allah, maka dibukakanlah pintu rahmat agama Islam di Desa Wanarata. Alhasil masih sedikit sekali yang memeluk agama islam didesa ini. Kemudian mereka melakukan siar dan mendirikan masjid di Desa Wanarata ( lokasi: dilapangan sepak bola Ds. Wanarata).

    Berikut daftar nama kepala desa/ lurah dari dulu hingga sekarang

    1. BAIROH ( Orang Pertama yang menjabat Kepala Desa Wanarata )
    2. CAPATI ( 1970 – 1798 ) 8 Tahun
    3. PATRA WEDANA ( 1798 – 1800 ) 2 Tahun
    4. PATRA DIPA ( 1800 – 1804 ) 4 Tahun
    5. WIRA WANGSA ( 1804 – 1839 ) 35 Tahun
    6. PRENA WANGSA ( 1839 – 1855 ) 16 Tahun
    7. SARYAN ( 1855 – 1865 ) 10 Tahun
    8. SARA JAYA ( 1865 – 1871 ) 6 Tahun
    9. WANGSA DIPA ( 1871 – 1876 ) 6 Tahun
    10. WIRA TRUNA ( 1876 – 1879 ) 3 Tahun
    11. WANSA WITANA ( 1879 – 1883 ) 4 Tahun
    12. WANGSA DRIYA ( 1883 – 1910 ) 27 Tahun
    13. WANGSA GUNA ( 1910 – 1913 ) 3 Tahun
    14. SUMA REJA ( 1913 – 1933 ) 20 Tahun
    15. SUMITRO REJA ( 1933 – 1934 ) 1 Tahun
    16. SANTA REJA ( 1934 – 1944 ) 10 Tahun
    17. MUBIYANTO ( 1944 – 1945 ) 1 Tahun
    18. SUMITRO REJA ( 1945 – 1947 ) 2 Tahun
    19. SINGA REJA ( 1947 – 1948 ) 1 Tahun
    20. KAMARI ( 1947 – 1948 ) 1 Tahun
    21. MERTA AMPEL ( 1948 – 1950 ) 2 Tahun
    22. MUBIYANTO ( 1950 – 1974 ) 24 Tahun
    23. BRATA WALUYO ( 1974 – 1975 ) PJS 1 Tahun
    24. IMAM SUTARJO ( 1975 – 1989 ) 14 Tahun
    25. WADMAN SUPADMO ( 1989 – 1990 ) PJS 8 Bulan
    26. NY NAIMAH ( 1990 – 1998 ) 8 Tahun
    27. M RIDWAN ( 1998 – 1999 ) YMT 6 Bulan
    28. M JUWANDI ( 1999 – 2007 ) 8 Tahun
    29. TAOFIK HIDAYATULLAH, S.Sos ( 2007 – 2013 ) 6 Tahun
    30. ABDUL DJALIL, S.pd ( 2013 – 2015 ) 2,5 Tahun
    31. SISWONO S.pd ( 2015 -2016 ) 6 Bulan
    32. M SUTEDJO ( 2016 – 2019 ) 3 Tahun
    33. ELOK RAKHMAWATI, S.E ( 2019 – masih menjabat )